Minggu, 28 Juli 2013

Jikalah engkau, kekasih.

Jikalah sunyiku adalah engkau dan tawamu, tertawalah.
Jikalah hidupku adalah jalan yang panjang, beristirahatlah.
Jikalah nafasku adalah namamu, janganlah mengganti namamu.
Jikalah sisa hidupku adalah tidurmu, tidurlah sepulasmu.


Aku tak pernah percaya, kalau hidup adalah panggung sandiwara setelah aku mengamati aslinya paras cantikmu, kekasih.
Aku tak pernah menduga, Tuhan menciptakan seni yang indah sepertimu, kekasih.
Aku tak pernah mengenal bahagia, sebelum aku melihat senyummu, kekasih.
Aku tak pernah tidur tenang, semenjak hari itu memperkenalkan kita berdua, kekasih.


Jikalah aku berpuisi, simaklah mimik wajahku, kekasih.
Jikalah puisi ini kau baca, janganlah malu mencelaku, kekasih.
Jikalah kau tanya untuk siapa puisi ini, lihat lah dirimu, kekasih.
tapi Jikalah kau milikku, kekasih.


Regards,

Your Secret Admirer

Senin, 22 Juli 2013

Ketika move on hanya sebuah wacana

Sesuai judul, ketika move on hanya sebuah wacana. Move on adalah dimana kita berusaha untuk nyaman tanpa seseorang yang kita pernah sayangi. Sebenernya banyak orang yang sudah nge-lakuin hal ini untuk menjadi panutan mereka, tapi ya gagal, orang cuma wacana. Fyi, wacana itu cuma usulan dari otak yang Cuma sampai ke kata.


EMANG MOVE ON LO GAMPANG, MOD?!!

Oke, gue disini emang nggak ngomong gampang. Tapi gue bisa ngelakuin hal terkampret penyebab ababil depresi yang disebut “Sulit move on” ini. Gue pun sebenernya orang yang gampang move on dengan cara pikiran gue sendiri sih. Mungkin karena gue nggak gampang benci, bahkan nggak gampang cinta sama seseorang. Gue pernah pacaran kok, mulai dari yang hampir setahun, sampai Cuma yang satu bulan. Untuk mencintai seseorang, gue perlu bener-bener ngerasa nyaman sama orang itu. Walau pun udah pacaran, gue belum tentu cinta sama orang itu. Sulit ya sama gue? Iya, gue aja ngakuin. Begitu pun kalau gue benci, gue nggak gampang benci seseorang dari melihat diri seseorang dari satu segi kesalahan.

 Ya udah deh, gue udah cerita banyak. Sekarang kita ke intinya.
Nah... Disini Gue mau ngeshare CARA gue supaya elo bisa move on. Ini cara gue sendiri untuk melakukan move on itu sendiri dan akhirnya? Berhasil.

1.     Jangan jadi orang yang pendendam.
Diputusin? Sakit ya? Kakek-kakeh encok juga tau kalo diputusin sakit. Tapi jangan malah dendam, itu berarti elo masih menyimpan chemistry dengan rasa dendam. Cobalah maafkan, jujur emang nggak gampang nge-maafin kekampretan mantan. Gue nggak pernah mutusin loh. Sedikit cerita, mantan gue pernah ada yang mutusin gue gara-gara ngajak break pas unas, bahasa keren-nya break. Tapi ya tetep aja namanya mutusin. Suatu ketika pan unas selesai, dia minta balikan karena unas nya udah kelar,  mungkin padahal ya dia belum move on dari gue. Dan, ya gue nggak se-bego itu. Gue nggak mau balikan sama dia.

2.    Ekspressikan dengan musik.
Susah move on malah dengerin “When I was your man”-nya Bruno Mars... Jangan... Coba ekspressi-in sama musik yang diluar pengalaman kita. Contoh: Dengerin lagu Skrillex sampe conge di telinga lo keluar semua. Itu bakal jadi pengaruh diproses move on lo.

3.    STALKING.
Emang ya, susah kalau kita udah saling follow-mem-follow atau saling addfriend-mem-addfriend di socmed. Coba usahakan jangan lihat aktifitas dia. Atau bahasa hong kong nya STALKING. Gue nge-mute mantan gue di twitter contohnya. Inget, di mute, jangan di block. Kalau nge-blog bakal nambah-nambahin perang.

4.     Nyimpen kenangan.
Foto-foto masih di HP lo? HAPUS! Masih nyimpen barang pemberian mantan? BUANG! Masih punya utang sama mantan? JANGAN DIBAYAR! Ehm.. oke, gue rasa itu juga nge-bantu proses move on lo lah kurang lebih. (--,)

Sekali lagi, move on itu bukan ngelupain masa lalu, karena masa lalu itu nggak mungkin bisa dilupain.  Tapi Move on adalah dimana kita berusaha untuk nyaman tanpa seseorang yang kita pernah sayangi

Yak, se-keren-keren-nya elo, se-tinggi-tinggi-nya jabatan lo, pasti susah kalau ngelakuin yangn namanya move on. Oke deh, sekian dulu postingan gue. Semogatulisan gue bisa bermanfaat bagi kalian. Next post gue pengen nulis puisi, boleh ye? Gue ganteng-ganteng gini juga bisa bikin puisi loh. Oke, BUBYE!


Jumat, 19 Juli 2013

Yakin Ngefans? Atau Bodoh?

Nyangka nggak, kalau gue yang mirip-mirip Adam Levine gini nge-fans sama JKT48? Iya, gue suka sama segerumbulan dedek-dedek kecil yang demen joget-joget ini. Gue sih, bukan fans fanatik yang nge-belain bayar demi bisa nyolek tangannya dedek-dedek ini. Atau bahasa kerennya handshake.



Ngomong soal ngefans, rasanya gue pengen bahas soal arti kata “ngefans”. Nggak banyak cing-cong, langsung aja ya:

1.   Nge-fans kebiasaan.
Nge-fans yang satu ini adalah cara kita menyukai cara atau keputusan seseorang. Misalnya gue ngefans sama Bruno Mars, karena doi berhasil membuat cewe-cewe leleh dengan lagu yang dibuatnya. Cara gue nunjukin kalau gue ngefans? Gue coba nulis di twitter gue, kata-kata ber-makna dalem kaya doi dengan bahasa Inggris, ya walaupun dengan grammar yang berantakan. Bisa loh, baca-baca twit gue di @morends. :p

2.   Nge-fans karya.
Menyukai karya seseorang gue kira adalah cara ngefans yang paling normal. Gue suka lagu-lagu Coldplay, gue suka koreografi JKT48, gue suka cara bermain AC.Milan yang sudah menghasilkan banyak piala. Yang gue suka hasil karya mereka dan cara mereka membuat hasil karya itu. Karena semua orang belum tentu bisa berkarya seperti mereka.

3.    Nge-fans berat.
Nah, kalau ini, ngefans dengan cara yang “mahal”. Misalnya kalau ada Maroon5 dateng ke Indonesia, rela dateng ke konsernya, koleksi albumnya, sampai beli lagunya di iTunes (tentunya pakai duit sendiri). Ngefans ini nggak sekedar ngefans, tapi juga ngerti detail dari idolnya tersebut.

4.   Nge-fans bodoh.
Beda dengan arti nge-fans yang diatas. Fans bodoh adalah fans yang marah kalau idolnya di jelekin sama orang lain. Kalau emang ngaku fans, nggak peduli kata orang apa tentang idonya dia. Temen gue ada loh yang berantem Cuma gara-gara ejek-ejek-an idol. Temen gue suka Barca, temen gue yang satunya suka Real Madrid. Mereka sebelumnya temen, terus gara-gara satu pertandingan Madrid-Barca, mereka musuhan... sampai sekarang. Bodoh bukan?

5.   Nge-fans fanatik.
Hampir sama dengan nge-fans bodoh. Nge-fans yang satu ini lebih menganggap idolnya seperti yang paling segalanya. Ini juga bisa dibilang ngefans yang “mahal”. Contoh, gue pernah tau orang yang nge-fans sama JKT48, dia sering lihat teater juga. Dan dia bayar demi bisa “nyolek” tangan member JKT48. Oke lah kalau sekali-duakali. Ini setiap hari. Buat apa? Buat nunjukin kalau dia nge-fans. Tapi ya itu urusan dia sih, selama dia pakai duit dia sendiri.

Memang, nge-fans itu nggak salah. Tapi kalau berlebihan itu hanya membuat membuat orang terlihat bodoh.


Gue rasa cukup untuk pembahasan arti kata nge-fans. Maaf nih ya kalau ada yang kesindir, ini kan pendapat gue. Kurang lebihnya mohon maaf. See u!


Sabtu, 13 Juli 2013

Operasi sesar yang dipandang sebelah mata

APA SIH ITU SESAR?



Sesar itu melahirkan secara paksa. Atau tidak murni dilahirkan dari intim. Sesar adalah diambilnya anak bayi dari rahim ibunya dengan cara di operasi dari perut. Ngeri ya? Iya.
Banyak yang nggak suka sama cara jenis ini, gue juga nggak ngerti apa yang salah dari melahirkan dengan cara ini. Soalnya gue pun dilahirin secara sesar.
Nah, ternyata setelah gue selidiki, orang-orang banyak yang nggak suka karena ngelahirin secara sesar itu cuma dikira memburu tanggal bagus. Ya misal belum waktunya ngelahirin, tapi udah disesar karena tanggalnya bagus. Misalnya 12-12-12. Padahal ya gak juga.
Disini gue mau menyangkal pernyataan itu, nggak semua sesar itu nggak bagus. Ada beberapa alasan orang perlu di lahirkan secara sesar.

1.      Sifat bayi
Bayi yang terlalu atraktif dapat mempengaruhi orang itu perlu ngelahirin secara sesar atau nggak. Contohnya nyokap gue dulu, entah iblis apa yang masuk ke dalem tubuh gue sampai-sampai kepala gue diatas. Ya, normalnya bayi adalah lahir dengan kepala di bawah. Dokter pun akhirnya menyarankan ibu gue secara sesar. Kenapa? Kalau dipaksa keluarin kaki dulu kepala gue putus. Kalau kepala gue putus, artikel ini nggak akan tertulis. (--,)

2.      Berat bayi
Nutrisi dari ibu hamil yang berlebihan juga mempengaruhi si ibu perlu di sesar atau nggak. Bayi yang agak besar, biasanya harus disesar. Karena kalau dikeluarin dari intim si ibu, bisa menyebabkan pendarahan karena lebarnya si bayi. Bisa-bisa si ibu meninggal dunia.

3.      Trauma si ibu
Melahirkan secara normal, itu rasanya lebih sakit dari pada di sesar. FYI, ngelahirin secara normal itu kesakitannya luar binasa. Bisa menyebabkan ibu trauma kalau ibunya nggak kuat. Sedangkan sesar, lebih aman, rasa sakit cuma sebentar, dan si ibu nggak mengalami AH-OH-AH-OH pas ngelahirin jabang bayi. Ya memang lebih mahal sesar. Ini gue tanya sendiri dari ibu gue yang pernah ngelahirin secara normal dan sesar.

Itu tadi beberapa alasan gue menyangkal kalau sesar itu nggak baik. Gue bukannya mengadu sesar lebih bagus dari pada normal, tergantung kebutuhannya.

Sekian artikel yang gue buat, semoga bermanfaat dan nggak menyangkal kalau sesar itu cara melahirkan yang salah. Terimakasih udah baca.

Alhamdulillah

HAI HAI...

Akhirnya bisa ngeblog lagi setelah upin-ipin rambutnya udah pada tumbuh dan sekarang jadi anak hardcore. Seneng banget rasanya blog gue bisa kembali, setelah sekian lama gue coba-coba passwordnya, ternyata passwordnya nama gue sendiri (--,)

Udah banyak artikel yang mau di post nih, tiap bulan insyaAllah gue post ya... Terimakaciw!