Selasa, 31 Desember 2013

HAI!

Hai pembaca setia gubuk maya gue! Yang bukan pembaca setia ngga hai... 

Gimana tahun baruannya? Seru dong...

Di malam tahun baru ini, gue mau pamit ngga ngeblog kurang lebih sampai bulan April. Gue kayanya banyak urusan, dan jarang nyentuh Internet. Maksud gue, gue ngga berhenti nge-blog kok. Tapi Cuma jarang nyentuh internet dan ngga ngepost 4 postingan setiap bulannya. 1-2 postingan pasti ada setiap bulannya. Makasih yang udah nyimak dari lama.. dan buat yang baru tau blog gue ini, bisa baca yang lama-lama kok.


Sekali lagi sorry ya, thank you!

Senin, 30 Desember 2013

Tahun Baru Besok, Gue Ngundang Raisa BBQ-an

Tahun baru udah di depan mata. Ada yang ngerayainnya di rumah, di rumah pacar, sampai di rumah sakit. Bahkan ada yang ngga ngerayain...
Tahun lalu gue inget, gue ngerayain tahun baruan di rumah gue bareng pacar gue yang sekarang udah jadi mantan, temen-temen gue, dan keluarga gue.

Kiri ke kanan, itu mantan gue, temen gue, dan temen gue lagi. Gue nya? Itu yang lagi di bakar.

Oke, kita lupain tahun baru kemarin.
Kita beranjak ke Aan Mansyur. Yup sastrawan dengan username twitter @hurufkecil itu baru aja follow gue. Siapalah gue ini, di follow seseorang yang followernya 100.000+

Besoknya, gue ditanya sama temen gue “Kok bisa difollow dia, Mod?” gue jawab, entahlah mungkin karena gue ngetwit “hey an.. i miss her like i miss your tweets.” Dia pun merengut ke gue, karena dia adalah follower Aan pas followernya masih kurang dari 20.000.
Temen gue suka banget sastra, dan semua yang berbau puisi, makanya dia cinta banget sama tweet Aan.

Hal yang pengen gue sampein ke temen gue adalah, kalau elo ngefans seseorang dari karya mereka, jangan ngarepin untuk dapet apa-apa selain kepuasan buat ngefans.
 Jangan jadi orang bodoh karena ngefans, fans itu boleh aja, tapi jangan fanatik. Karena menurut gue, ngefans yang fanatik itu malah kaya orang bodoh.

Akhirnya dia ngangguk-ngangguk karena merasa di ceramahi oleh gue. Gue minta maaf karena nasehatin dia sampe ngga berani lagi bahas kenapa gue di follow Aan.

Dan gue meminta maaf karena gue juga bodoh karena post ini ngga ada hubungannya sama judulnya sama sekali, dan gue ngga akan bodoh ngundang Raisa lagi ke tempat gue. Terima kasih! :*


insp: @hurufkecil

Jumat, 27 Desember 2013

Hidup Manis Seperti Lebah Madu

Gilang adalah temen sekolah gue yang dulu suka gue bully-bully. Ngga, gue bukan maniak. Dulu gue suka iri karena dia selalu bisa beli mainan terbaru. Sedangkan gue, gue harus ngumpulin uang jajan 2 hari untuk beli nasi soto yang dulu harganya 2000-an. Mungkin kalau sekarang, 2000 perak juga udah bisa beli nasi soto, tapi ngga dapet ayam, kuah, sama pelengkapnya.

Balik ke cerita, tadi siang, sebelum solat jumat, gue ketemu dia di warung kopi, lagi bawa anak kecil. Dan hal yang paling dulu gue tanyakan adalah: “Loh, lang.. sejak kapan punya anak?” tapi gue liat-liat mukanya ngga mirip sama sekali. Dan dia nyaut “Heh, ini ponakan. Mau main game online bareng ntar.” Katanya. Terus gue tanya lagi “Oh, emang sebelum main mau kemana? Pengajian? Kok pake baju muslim gitu?” dia jawab, “Loh mau jumatan, emang kamu ngga jumatan?” efek dari libur memang hebat, gue dibikin ngga sadar bahwa hari ini adalah hari jumat. Gue ngeles “Iya, ntar di  deket rumah. Ceramahnya enak. Hehe.”

Dari dulu, dia memang demen banget ngomong, gue terjebak obrolan 15 menit disini. intinya Gilang ngomong, orang tua dia sekarang udah ngga usaha lagi, mereka sudah tua, harta nya juga udah habis dimakan waktu. Karena dia ngga mau ngerepotin orang tuanya, dia ikut Tantenya, tinggal di rumah tantenya, tapi juga disuruh jaga anak tantenya yang masih kelas 5 SD. Dia juga bilang, kalau kita mau mandiri, kita harus tidak tergantung sama orang yang pernah ngerawat kita. Bukan hanya untuk mandiri, tetapi juga jadi contoh buat yang lain. Gue ngowoh, belum di masjid, gue udah dapet kotbah. Untung gue ngga solat jumat disini sekalian. Adzan pertama solat jumat pun berkumandang, gue anter dia ke masjid deket sini.


Di perjalanan menuju masjid deket rumah gue, gue pun inget-inget pas gue masih se-SD sama Gilang, pas pelajaran IPA, gue dijelasin cara lebah madu bertahan hidup. Iya.. intinya, lebah madu itu terbang ratusan kilo meter untuk mendapat sari bunga. Nah, lebah madu ini ngga ngabisin sari bunganya untuk dirinya sendiri. Lebah itu nyisain sari bunga untuk bunganya, biar bunganya bisa tumbuh lagi. Lebah juga ngga mau generasinya punah karena sari bunganya abis dan bunganya ngga tumbuh lagi. Kalau si bunga udah tumbuh, ntar dibuat bertahan hidup lagi buat lebah generasi selanjutnya. Dan ntar kalau udah mati, mereka meninggalkan hasil, yaitu madu.


Sama kaya Gilang, (misalnya) kalau Gilang udah ngga ada, anak-anaknya kelak yang akan menurunkan sifatnya Gilang ke orang lain. Gue liat-liat, Gilang sama lebah madu itu sama. Gimana bisa gue mikir gitu? Karena mereka sama-sama rela untuk melepaskan “rasa” ternikmatnya, untuk yang lain. Dan dirinya sendiri. Gue juga mesem sendiri sama pikiran gue, apa hubungannya gilang sama lebah madu.. tapi kalau gue hubungin-hubungin lagi, itu memang berhubungan. Lama gue mikirin si Gilang dan lebah madu ini, sampai-sampai gue ngga merhatiin kotbah jumat di masjid tempat gue solat Jumat.


insp: @radityadika

Rabu, 25 Desember 2013

CERPEN: Misserabel

Those days is my first day in university. I always found my highschool friends who school there. Seems difficult for me to be far away from my old friend. Anyway, my name is Anton. Im the grandchild of noble. Among five category class I they was placed me at C. In my university, every class treated differently. A is special, where all the student had a high final exam score. That’s mean B, C, D, E is ‘just’ regular class. Meanwhile, my class is in C. I got scolarship, because my grandpa is a patriot from Marine.

Next day, i go to canteen’s university. My canteen is a huge. Suddenly, my eyes catch a girl with bangs and glasses who sit on the corner of the canteen. Well, she’s pretty enough for my age. She’s alone. I sit on her side, because i thinks there’s no empty place for eating my food. She’s look sad, her eyes dropping a tears. Yaaa.. i think she’s just kid who just got break from her boyfriend. Her tears is endless, i asked her “why are you?” and she’s replayed “Me? Nothing, im fine.” With smiling. Suddenly my friend said if class is set back for a few minutes. So i go to library, i borrow sci-fi novel that available in the first shelf. And i sit around here to read those book. Afterwards, a girl started the conversation..
“Sci-fi?” I turned my head. Evidently, she’s girl with bangs and glasses that i just met.
“Yes.” With smiling, and continued reading.
“You stalk me? Why?” i said continously.
“No, seriously. I love library, full of story and silence.” She said.
“Really? I love your words.” , i continued reading again, and i brace up myself to ask her name.
“By the way, my name is Anton... So, who you are?”
“Abella Valentine. You can call me Abel. Or Bella. Or both.”she joked.
“Your eyes... why there’s a endless tears?”
“Its a long story.”
“I’d like to hear you.”
“My father was a taxi driver. 1 year ago, we’re go home to our village. We’re have a holiday because tomorrow is christmas. Rain and strom is like cat and dog. When evening, my father cant see, the taxi that ridden by me and my mother has breaking the outlines. Our taxi falling apart, it fall into river. My father and mother thrown out. My cranium hit a steel. Doctor said my eyelid has strangulated. But it’ll safe as long as i dont watch TV too often. And my parents, they will pray for me from heaven.” She said.
“My biggest condolences about you parents. I think you sad and crying.”
“Hahaha.. That’s my secret. I’m always sad.”
“By the way, how many your final exam score?”
“9,5.. and you?”
“Yeah.. below you. I bet you’re in class A, isn’t?”
“No, i’m class E. My step-father doesnt have enough money for my college.”

Hmm.. i think class A in my university is just fucking formality. After we’re blether, seems like the class is started. Abel looks got spirit on her first day.
I think i love her, she’s funny, she’s bookworm like me. And then... she’s pretty. WHAT THE HELL I JUST SAID, no no.. my expectation is to high.
Day-to-day is running. After 1 years, she said to me that she’ll stop from college, because her step-father doesn’t had money for her college. She’ll go farming in village with her step-father.

3 years has gone. Graduation day is come! I graduated from here with high enough achievement index score. I got contract with foreign company with huge enough salary. I have my happiness, except someone to share happiness with. Suddenly i want to visit Abel, i think i miss Abel very much. I bought gift a little christmas tree for her. I go to her place with my grandpa’s Roll Royce. I drive with full speed. If i came, i will hug her and say i miss her.

Finally arrived. But, grife flag standing in the front of Abel’s house. I entered the house and saw Abel got condolences from her neighbours, she’s always looks sad. Not sure she’s really sad or not. I think twice before i give a little christmas tree that lettered “Merry christmas and happily ever after!” while she’s sorrow. And i’m trying to call her.. “Abel?” she’s turned on me, stand, run and hug me. One minute, two minute... I’ll be the last one to let go. Because i never know how long she need hug.
I asked “Who’s has gone, Bel?”
“My..Step-father..passed..Ton..” with sniff
I started crying and kept asking her “What can I do for you?”
And she looked up at me and said... “Just stay here,..because..I need someone..who.. can fix me right now..and it’s you.”

Seems she really miserable, and i whispered her “Keep hug me, because you’re my weakness, and you Miss-er-Abel.

I’m always sad when I remembered those days, it’s almost 1 year. In this christmas, i want to give her a little christmas tree. She’s not sad anymore, and here she is now, the best wife ever. And I always love my Miss-er-Abel. 

Sabtu, 30 November 2013

Tinggalkan Sejenak Gadgetmu


Sebenernya seperlu apa sih kita memainkan gadget? Dan untuk apa pula gadget itu? Well, gue ngga munafik. Gue juga punya gadget dan gue juga sering nunduk mantengin gadget gue. Gue juga pernah punya BB. Maklum, pertama kali pegang smartphone udah macem firaun, apa-apa ngga gue urusin. Kepala gue sampe tengeng karena tiap hari mantengin BBM dan timeline. Tapi apa yang gue dapet? Temen-temen gue jauhin gue semua karena tiap diajak ngomong, gue suka ngga ngerespon. Gue khilaf banget asli. Kalau bisa waktu itu diulang, gue mau diulang pas temen gue ngajak ngomong gue waktu itu.


Gue punya sedikit cerita. Suatu ketika temen gue punya iPhone. Dia baru dibeliin ortunya yang kerja di Singapore. Ya bayangin aja, diem-diem di rumah dan tiba-tiba dapet kiriman iPhone.  Nenek-nenek jago panco juga mau.
Pertama dia seneng banget, itu padahal iPhone generasi 3 yang sekarang harganya udah ngga seberapa. iPhone doi kemana-mana dibawa, ke kamar mandi dibawa, bahkan di masjid pun doi ngga lepas pandangannya dari iPhone itu. Gue ngajak ngomong dia aja kadang dia suka ngga ngerespon, ya gue maklumin sih, karena gue juga pernah seperti dia.
Udah beberapa bulan, pas UAS, dia masih maenin iPhone nya di depan pengawas (DEPAN PENGAWAS), kalau itu menurut gue emang asli kelewatan. Pengawas pun menyita iPhone doi, boleh diambil pas UAS hari terakhir selesai. Pas jam pelajaran pulang, dia inget. HP lamanya masih disimpen di tasnya dan di silent. Kartunya ngga diambil karena CDMA, sedangkan iPhone kan GSM (dijelasin).
Tiba-tiba dia histeris, gue tanya kenapa. Ternyata banyak SMS yang menyatakan bahwa rumahnya yang di kampung halamannya kebakaran. Itu SMS dari kakak doi. Nah, temen gue kan rumahnya di luar Surabaya, dia disuruh pulang. 20 misscall, 30 SMS ngga digubris.
Akhirnya dia pulang dengan iPhone yang masih ditinggal di kantor BP. Pulang-pulang, wajah doi udah melas, dia merasa bersalah, banget. Pas diambil di BP, iPhone doi ada, tapi temen-temen doi udah ngga ada, karena ngejauhin doi selama lagi sibuk sama iPhone dia. Temen dia yang masih ada ya Cuma gue, karena gue pernah ‘jadi’ dia.
 Dia jual deh iPhone nya, buat biaya SPP-nya. Semenjak itu dia kembali menjadi temen gue yang gue kenal.

Jadi, masihkah kalian terus mantengin gadget kalian itu? Terkadang, bahkan perlu untuk kita buat ngga terlalu nunduk merhatiin gadget kita.
Gue metik sangat banyak pelajaran dari pengalaman gue, dan kejadian temen gue. Gue berharap banyak yang bisa belajar dari sini. Gue punya pict yang sangat berarti bagi gue: 


Yup akhir kata, good night! J


Jumat, 29 November 2013

Ucapan yang Bikin Kesel Dengernya

“Rumahmu dimana?”
“Disini...” *nunjuk hati* *kemudian kena liver*
Pernah ngga ngalamin kejadian tadi? Gue sering banget. Sebenernya ngga papa (ngga penting juga) sih ngucapinnya, tapi ya masih banyak yang ngucapin. Berikut ini kalimat-kalimat yang bikin kesel kalau denger.


1.      Nanya harga

“Kamu beli barang ini berapa”
“Satu”
“Harganya?”
“Ngga aku jual”

Yassalam, kalau gue jadi presiden, yang ngucapin gituan ngga bakal gue anggep WNI. Sini nanya serius, situnya kemana-mana. Tapi jujur sih, gue juga sering ngelakuin hal yang kaya gitu kalau ditanyain. :p


2.      Nanya Jam

“Sekarang jam berapa?”
“Sama kaya kemaren.”
Pernah suatu ketika, gue nganterin temen gue. Gue anterin dia nemuin gebetannya di rumahnya. Gue nanya, “Jam berapa sekarang?” dia jawab “Sama kaya kemaren”. Gue orang nya sama temen jarang, bahkan ngga bisa marah. Langsung gue bawa aja sepeda motornya ke Surabaya timur, sedangkan rumah gebetannya doi sekitar Surabaya barat. Bayangin, Surabaya panas ditambah macet, udah gitu gue sasarin. Temen gue lagi sibuk chat sama gebetannya. Pas doi udah ngga chat, dia nanya. “Loh, Mod? Ini dimana? Aku janji tepat waktu nih ke gebetanku!” gue jawab “Jalan-jalan bentar lah, sekarang jam berapa sih? Sama kaya kemaren kan?” Dia pun orang nya kurang lebih sama kaya gue, ngga bisa marah, paling ngambek. Akhirnya gue anterin ke rumah gebetannya. Gue pun disuruh pulang dengan wajah kecut. Ujung-ujungnya tetep gue yang ngga enak ye.. -__-


3.       “Terserah”

Kata-kata yang paling kampret ya ini. Sering di ucapin pas lagi badmood. Apa lagi kalau kata ini diucapin sama cewe, sama ngeselinnya kaya denger Farhat Abbas ceramah. Tapi usahain deh, kalau badmood jangan nyebutin ini pas ditanyain apa-apa sama orang-orang. Semua orang perlu dihargain dengan cara lo ngga jawab pertanyaan mereka dengan “terserah”. Gimana misalnya pas lo badmood, terus elo ditembak dan elo jawab “terserah”? Anjlok lah kurs rupiah.


4.      “Itu kan urusanmu!

Dari penataan bahasa aja udah kaya orang ngga berpendidikan. Gue pernah diginiin temen gue, langsung gue ngga mau nyapa dia 2 hari 2 malem. Untung doi ngga gue unfollow. Bayangin aja, misalnya elo keabisan bensin dijalan, terus temen lo lewat dan elo minta tolong sama temen lo, terus doi ngga mau dan bilang “kehabisan bensin? Itu kan urusan lo” gimana? Kalau lo ngga sebel berarti lo murtad. Coba temen lo itu ngomong dengan cara “Eh sorry ya, aku harus buru-buru. Maaf banget ngga bisa bantu.” Kan beda lagi ceritanya.
Gilak semua ya. Itu beberapa kata yang bisa gue share disini. The point of this post is only



Yup, hati-hatilah lain kali jika berbicara dengan seseorang. Elo ngga ngerti orang itu lagi seneng, sedih, atau bahkan berduka. Yup sekian dulu post gue, dadah...

Jumat, 22 November 2013

Life is How You Look at Yourself

Hidup adalah bagaimana cara lo untuk lihat diri lo sendiri. Menurut gue, hidup itu untuk bagaimana caranya kita bisa berterima kasih kepada yang telah menciptakan kita. Tuhan selalu nyuruh kita untuk ngelakoni apa yang paling ngga enak, sampai apa yang paling enak dalam bagian hidup ini. Yup, Tuhan itu maha asyik, dia nurunin satu masalah ke manusia, dan memberi seribu bahagia.



Mungkin kita masih pengin ini itu. Iya, manusia tak pernah cukup. Kita pengin apa yang orang lain punya, orang lain itu sendiri pengin apa yang orang lain yang lain punya. Orang lain yang lain ini akhirnya juga pengin apa yang kita punya. Jadinya kita pengin-penginan. Etdah.

Gue punya temen, temen gue anak orang ta’jir, duit tinggal minta, mobil tinggal ngegas, oksigen tinggal ngirup. Pokoknya enak. Gue mikir, kenapa Tuhan menciptakan orang yang lebih bahagia dari gue... Kenapa dia ngga ada cacat-cacatnya hidupnya. Beberapa bulan kemudian, bokapnya ada urusan sama polisi karena masalah penggelapan tanah. Sampai sekarang, bokap doi masih berada di dalam sel tahanan. Dia ditahan karena atas tindak penyalahgunaan wewenang. 10 tahun penjara deh. Kalau ngga salah, pas bokapnya di tahan itu temen gue masih berumur 15 tahun. Sweet seventeen ngga ada bokapnya, dia lulus SMA ngga ada bokapnya. Mungkin sampai lulus dari kulah bokapnya masih ditahan.

Di sisi yang lain, temen gue yang satu lagi adalah seorang anak dari keluarga yang kurang mampu. Seragam sekolahnya yang sudah kusam mungkin belum dicuci, tas nya yang bolong sudah sejak dari dia kelas 6 SD. Tapi dia selalu kelihatan adem sama orang tuanya. Setiap hari dianterin naek sepeda tua ke sekolah, dia ngga merasa malu, dia malah semangat belajar. Tapi, suatu saat dia dikucilin sama guru-guru karena dia adalah siswa yang paling sedikit bayar saat bimbingan belajar yang diadakan oleh sekolah.

Sedangkan gue, gue masih punya orang tua yang selalu ada buat gue, gue masih pakai pakaian yang bersih, gue masih bisa makan 3 kali sehari. Terus ngapain gue harus iri sama yang lain?


Lucu ya, Tuhan memberikan macem-macem cobaan pada masing-masing umatnya. Gue kadang juga mikir, ngapain gue pengin ini itu ketika masih ada orang lain yang menginginkan apa yang gue punya. Pada akhirnya hidup ini hanya pengin-penginan. Kita hanya perlu bersyukur atas bagaimana hidup ini berlangsung. 

Rabu, 20 November 2013

Film-film Yang Bisa Gue Petik Maknanya

Yep guys, apa kabar? Baik kan tentunya. Ketemu lagi sama bukan penulis yang pengin bisa nulis di gubuk mayanya yaitu gue Moudy Renanda, jodohnya Maudy Ayunda.
Kalian pasti punya film favorit kan? Pasti punya dong, kalau gue banyak banget, karena gue dari kecil suka banget liat film-film superhero seperti Tukang Haji Naik Bubur  Spiderman, Hulk, Superman, dan lain-lain.
Tapi sebagian film memberikan makna sendiri bagi gue. Bagi gue, film bukan Cuma diliat, tapi juga bisa dirasakan maknanya. Film apa yang bisa gue petik maknanya? Yup, mari disimak post gue:

1.   Ironman 3

Stark (Ironman) punya hobi baru, yaitu membuat jubah besi yang bisa terbang, kenapa harus jubah? Kalau naga terbang udah di pake di film-film Indo**siar. *fokus ke cerita*
Dalam menjalankan hobinya, Pepper Potts (babu, sekaligus pacar-nya Stark) merasa doi udah ngga diperhatiin sama Stark lagi. Suatu ketika, temen lamanya Potts dateng untuk merebut Potts dari Stark, ya jelas Potts mau dong. Pertamanya Stark cuek, dia ngira paling cuma diajak nonton, atau makan di burger king bareng. Ternyata tambah lama tambah songong, Potts diculik dan dibuat bahan percobaan. Stark sadar, dia sudah nyia-nyain orang yang mencintai dia hanya karena keegoisannya sendiri. Bagian paling seru, pas dia coba ngebebasin Potts, ternyata baju besinya itu ngga sebanding dengan kekuatan temennya Potts itu, Stark juga marah karena pas coba nangkep Potts dari atas, Stark ngga bisa nangkep karena cuma ngandelin baju besinya. Temennya Potts akhirnya dihajar Stark dengan cara ngeledakin bajunya Stark sendiri. Ternyata doi belum keok, dan masih nyoba ngebunuh Stark, ngga lama, Potts dateng dengan bawa besi besar buat ditimpukin ke temennya, Potts ngambil senjata salah satu jubahnya Stark, dan di tembakin ke temennya, jadilah almarhum temen Potts. Potts bilang, intinya dia sudah ngga mau diambil orang lain, demi orang yang dicinta, walaupun yang dicinta ngga peduli dia. Di akhir cerita, Stark sadar, ternyata iblis itu berada dalam dirinya sendiri, dia udah kelewatan, akhirnya doi buat jubah besi itu cuma untuk ngelindungi Potts sama dirinya sendiri.
Makna yang bisa gue petik dari cerita ini, ternyata kita masih terikat ego yang ngebuat kita buta, kadang kita harus ngelawan diri sendiri untuk bisa sadar bahwa kita jangan terlalu egois, dan akhirnya kita merasa kehilangan karena keegoisan kita,




2.   50-50

Adam adalah orang yang terkena kanker.Temennya Adam, Kyle sebelumnya pernah bilang sama Adam, pacarnya itu udah ngga cinta lagi sama Adam, mending tinggalin aja. Adam males sama Kyle karena dia nganggep sok tau. Adam ngga percaya karena ngga ada bukti, suatu hari pacarnya kencan sama orang lain karena udah bosen sama Adam yang udah hampir jadi almarhum karena kesempatan hidupnya Cuma 50%. Kyle pun punya bukti untuk nunjukin ke Adam, akhirnya Adam tambah stress menjelang operasi. Di sudut pandang yang berbeda, Bapaknya Adam adalah orang yang keterbelakangan mental. Adam males punya Bapak kaya gitu. Pas di rumah sakit, Adam punya temen tua yang cinta banget sama Istrinya, Adam jealous karena udah ngga punya orang yang dicinta. Besoknya dia liat temennya sedih, dia tanya kenapa ternyata istrinya yang dicintainya itu meninggal, temennya itu bilang ke Adam, intinya selama kamu punya orang yang deket sama kamu, pertahanin, karena kamu akan merasa kehilangan banget. Disini cerita mulai, seolah Adam udah ‘ketampar’, ditambah lagi Adam nemu buku Kyle tentang ‘How to Fight Cancer’, Adam bengong, Kyle yang dari luar nampak koplak, ternyata adalah temen yang baik. Sebelum operasi, Adam minta maaf ke Bapaknya dan bilang bahwa dia cinta Bapaknya, walaupun Bapaknya ngga ngerti. Dia juga bilang ke Kyle, makasih karena udah nemenin sejauh ini. Setelah operasi, Adam berhasil selamat. Semuanya seneng banget, akhir cerita Adam sadar, bahwa dia ngga bisa apa-apa tanpa orang terdekatnya.
Makna dari film ini, pertama siapapun elo, masih ada orang yang cinta dan peduli sama elo, tinggal lo-nya sendiri yang kudu sadar. Kedua, diliat dari pacarnya Adam, jangan pernah ninggalin orang yang lagi “terpuruk”, jangan jadi orang yang mau nya Cuma diatas doang. Ketiga, Adam yang nyawanya 50-50 coba membuat kita yang masih sehat untuk jangan mudah menyerah. Yup, everything is possible



3.   How to Train Your Dragon

Yup, ini emang film kartun. Menurut gue, film ini satu-satunya film kartun yang punya makna. Berawal dari seorang anak yang di lahirkan di komunitas viking, Hiccup adalah sosok yang kurang berani dibanding viking-viking lainnya. Namanya aja udah Hiccup (cegukan), seseorang yang cupu, penakut pokoknya ngga bisa apa-apa.
Suatu hari, desa viking diserang sama naga. Semua panik dan Hiccup sendiri mencoba untuk membantu, Hiccup coba nembak satu naga, ternyata kena. Naga itu terbang sambil pincang-pincang karena kena tembak. Hiccup merasa bersalah, doi nyoba datengin naga itu di danau, naga itu luka dan coba di tolong sama Hiccup. Bayangin, takut sama naga, eh malah nyamperin naga karena ngerasa bersalah. Langsung aja ya, naga itu suka sama Hiccup karena kelakuan Hiccup yang nagasiawi, sekarang Hiccup adalah pengendali naga yang handal. Temen-temen Hiccup ke sekolah pada naek motor, Hiccup malah naek naga. Keren kan.
Makna dari film ini? Jelas ada, kadang kita harus melawan ketakutan itu sendiri atau kita ngga akan pernah berubah.


4.   The Amazing Spider-Man


Film ini bagus, tapi gue cuma sedikit makna yang bisa gue petik. Jadi Peter Parker ini cinta banget sama Gwen Stacy. Tapi Parker selalu punya aja masalah untuk diselesaiin. Suatu ketika Bapaknya Gwen bilang ke Parker, bahwa Parker harus ngejauhin anaknya, soalnya dia ngga mau anaknya bahaya kalau terus sama Parker. Bapaknya ini ngomong dalam keadaan sekarat, karena abis ngebantu Parker ngelawan Lizard.
Intinya kita harus bisa ngerelain seseorang itu pergi, bukan karena doi pantes ditinggalin, melainkankan seseorang itu akan lebih baik jika ngga bersama kita. #eaaa










5.   3 Idiots


Kalau tanya film yang paling banyak maknanya, ya ini. Film ini sering muncul di TV kok.
Jadi Farhan, sama Raju itu pengen cari temennya yang namanya Rancho. Chatur, saingan Rancho sekarang adalah Pebisnis yang sukses. Mereka coba ngejodohin Rancho sama anaknya dosennya dulu. Mereka bertiga nyulik si anak dosen itu, dan ngebawa ke tempat Rancho. Sampai sana, mereka disambut sama anak-anak didik Rancho, ternyata Rancho adalah orang yang sukses ngajar anak-anak jalanan untuk belajar teknik listrik. Chatur pun iri, dia nganggep dirinya masih lebih hebat dari Rancho. Chatur pun nelpon bosnya, ternyata yang ngangkat Rancho. Anak dosennya pun yang dulunya ngga suka sama Rancho, sekarang jadi tergila-gila sama doi.
Setelah gue lihat film ini, gue sadar, hidup itu ngga semudah ngebalikin telapak tangan jerapah. Rancho yang dulunya di sia-sia-in, dia akhirnya bisa ngebuktiin bahwa dia bisa sukses di jalannya. Setelah sukses, jangan lupa sama orang-orang yang dulunya selalu ada disaat susah. Baideweiii... film ini adalah satu-satunya film yang bisa bikin gue nangis.

Ada yang pernah liat semua filmnya? Atau belum pernah liat sama sekali film nya? :P
Okay, finally... Berakhirlah disini post gue, cuma ingin berbagi dan tak pernah menghakimi. #halah
Thanks udah nyimak ya! :D





Kamis, 31 Oktober 2013

How Lucky I am

Yak.. Balik lagi sama gue yang selalu nge-post ngga jelas di blog. Kali ini gue mau nge-post postingan yang sedikit ngga bercanda. Langsung simak post gue yuk.


Pernah ngga kalian berfikir betapa beruntungnya kalian yang mempunyai orang tua masih lengkap? Yup, kalian beruntung banget. Kenapa? Karena ngga semua punya orang tua yang masih ‘utuh’.

Waktu kecil, elo dimandiin sama nyokap lo.
Udah cukup umur untuk sekolah, elo dianterin daftar sekolah sama bokap lo.
Ketika elo sakit, nyokap adalah orang pertama yang paling panik.
Kalau elo terluka, bokap adalah orang yang paling sedih.

I hate to say, kalau semua itu pernah terjadi sama elo, lo adalah orang beruntung dari sekian banyak orang. Gue akuin, gue adalah orang beruntung yang lahir di dunia ini. Orang tua gue masih lengkap, bapak gue masih bisa kerja, dan mama gue masih bisa masak.

Temen gue banyak yang orang tuanya kaya raya, tapi orang tuanya ngga selalu ada buat dia. Mungkin gue tau, keberuntungan gue makin plus-plus ketika gue tau dari 11 saudara bapak gue yang ada. (iya 11), Cuma 4 yang ngga berpisah dengan istri nya. Bapak gue salah satunya.
Orang tua gue mungkin ngga kaya, tapi mereka selalu ada buat gue. Bahkan gue merasa kaya karena gue masih memiliki mereka berdua.

Mungkin kadang-kadang bokap lo kasar ke elo, itu karena dia pengin kalau lo jadi yang terbaik baginya.
Mungkin juga nyokap lo pernah ngomelin lo karena suatu hal, itu juga karena doi peduli dengan lo.
Percayalah, sob. Ngga ada orang tua yang ngelakuin hal-hal yang ngga baik untuk anak-anaknya.  

Dan harus lo sadari, seiring bertambah dewasanya elo, umur mereka semakin nambah.
Mungkin mereka bisa dipanggil sama Tuhan besok? Atau mungkin sekarang? Kita semua ngga ada yang tau umur orang tua kita masing-masing. Dan mumpung mereka masih bernafas, sayangilah mereka sob. Mungkin apa yang elo kasih ke mereka itu masih ngga cukup buat ngebales budi mereka, tapi dengan ngehargain mereka, mereka juga seneng kok.
Gue ngga pernah berfikir mereka bangga punya anak seperti gue, tapi gue pengin mereka ngga sia-sia punya anak seperti gue.

Kalau orang tua kalian yang masih ada, doakan mereka agar selamat. Buat orang tua nya yang sudah ngga ada, mari doakan mereka supaya bahagia di alam sana.


Akhirnya sampai disini postingan gue, semoga bisa bermanfaat buat yang baca dan terimakasih buat yang udah baca postingan ini. Sampai jumpa!

Selasa, 29 Oktober 2013

Stay Strong



Halo.. Halo..
Ngga tau kenapa, mungkin ada angin yang nyamber gue buat nulis ini post pas ketika mood gue bagus. Simak ya!

Menurut gue, sedih di dalam hidup ini itu hanya perasa aja, iya ngga? (Iye ngga lu!).
Yep, bersedihlah secukupnya, karena hidup itu ngga Cuma sekedar sedih, hidup itu harus diimbangi dengan rasa senang diantara sedih. Karena apa? Karena senang akan membuatmu menikmati indahnya surga di dunia ini, dan sedih akan membuatmu merasakan pahit diantara manisnya hidup ini.

Gue beruntung gue pernah ngerasa sedih, karena itu tanda kalau gue masih punya perasaan.
Gue beruntung masih bisa ngerasain senang, karena itu tanda kalau Tuhan masih sayang gue.

Kalau sedih biasanya elo ngapain? Kalau gue sih, ngelakuin hal yang gue senengin dari ngegame, ngegambar, sampai nyetel lagu dengan toa masjid. Dan gue sudah mengalami banyak kejadian sedih yang akhirnya berbuah kesenangan.

Contoh kesenangan yang datang ketika lagi sedih yang pernah gue alamin:

Gue pas SD pernah sedih karena gebetan gue ngga pernah sebangku sama gue, karena dia dapet nilai bagus dan duduk didepan. Sedangkan gue dapet nilai pas-pasan dan duduk dipojok kaya unta kehabisan air yang dikucilkan. Gue sedih banget, seriusan.
Suatu ketika, gue mencoba ngga males untuk belajar dan harus bisa duduk dideket dia, itu lah gue, kalau udah ingin sesuatu, itu target yang ngga bakal gue lepas sampai mati. oke lanjut ke cerita, gue belajar siang malem sampai-sampai gue ngga makan dan jatah makan gue kasih ke kucing gue. Bukan, makanan gue bukan whiskas.
Dan besoknya pas ulangan, gue dapet nilai 8, yang lumayan dari hasil yang sebelumnya, yaitu 4. Gue pun masih terus belajar sampai bisa dalam pelajaran matematika itu. Dan dia selalu dapet 10, entah mungkin dulu orang tuanya pas hamil dia ngidam CPU Quadcore pentium 8 atau gimana.
Pas dia ngga lagi dapet nilai 9, gue dapet nilai 8, akhirnya kita sebangku, 1 minggu yang indah bersama doi ngga pernah gue lupain. Dan pas kelar 1 minggu, akhirnya UAS dateng. Kampret banget emang, baru duduk bareng doi, akhirnya meja dipindah lagi karena UAS urut nomer absen.
Nah, sampai di akhir cerita, orang tua gue ngga diem, mereka selalu lihat gue balajar dan lihat ulangan gue yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Akhirnya gue pun dibelikan radio pakai batre yang ada headset nya itu. Waktu itu gue seneng banget, mungkin jaman sekarang itu iPad. Itulah cerita kesedihan gue yang berbuah kesenangan.

Jadi, kalau elo sedih, jangan dipikirin kejadian yang udah elo alamin, tapi pikirin bagaimana elo bisa keluar dari kejadian yang elo alamin. Kalau masih buntu, bisa kok nyalurin hobi lo yang elo suka untuk sekedar ‘kabur’ dari masalah lo itu. Kalau gue? Tidur.

Don't ever let anyone who across your path disturbing what you want. Stay strong, keep your mind alive, happiness stay with you.”


Alhasil, sampai disini dulu tulisan gue, sekedar berbagi dan tak bermaksud menggurui. Semoga kalian semua yang baca ini bisa cerdas membaca poin-poin yang gue share. Good nite!

Senin, 21 Oktober 2013

Apa Susahnya Menghargai Orang Lain?


Sebenernya gue masih heran sama sebagian orang, mereka kalau ngomong suka se-ikhlasnya udel. Entah apa yang ada di pikiran orang-orang, kalo ngomong suka Afgan banget. Menurut gue, jadi orang baik itu ngga perlu bangun tempat ibadah atau panti asuhan yang besar, semua itu bisa di lakukan dari hal yang paling kecil. Menghargai orang lain misalnya. Menghargai orang lain itu juga ngga perlu pasang lencana merah putih di baju dan hormat-hormat ke orang itu. Bilang “permisi” dengan nada yang baik misalnya, itu orang udah respect elo. Beda lagi dengan orang yang tiba-tiba lewat dan nyamber “awas, minggir!”, kalau gue jadi orang yang digituin, gue malah nyolot dan bilang “minggir? Lo kira jalan punyanya moyang lo?”

Beberapa hari lalu, pas gue bad mood, pas gue bukan diri gue sendiri, gue dipancing sama temen gue, seketika dia nyobain masakan gue dan doi bilang “Ini makan atau air kobokan?” Asli ngga punya ati. Mulut satu aja bisa bikin sakit ati, gimana mulutnya kalau ada dua?
Tau kok gue itu cuma bercanda, tapi kelewatannya ngga masuk akal. Gue ngga mau dan ngga suka memperkeruh masalah, gue cuma bisa ninggalin tempat dan berharap emosi gue ngga meledak disitu. Gue mah gitu, sakit disimpen sendiri, tapi kalo meledak ya siap-siap aja.

Dari sekian banyak orang yang baca tadi *iya kalau ada yang baca*, pasti ada yang mikir “Ya kan itu pendapat orang lain Mod, masa ngga mau dikritik?” masalahnya ini bukan masalah kritiknya, ini cuma masalah ngehargain orang lain. Toh misalnya itu kritikan, dia juga ngga beli masakan gue, kecuali dia beli masakan gue, boleh banget di kritik kalo emang ngga enak.

Gue orangnya ngga suka dipuji, pun ngga suka dicela. Gue juga pernah ngerasain masakan temen gue yang standar, tapi ya masa gue harus bilang “Ih, ini masakan atau air jamban?”. Bayangin karya lo yang di cela?

Kalau kamu ngga bisa memuji, sebaiknya diam. Kalo kamu ngga bisa diam, janganlah mencela.


Kita ini manusia, berlaku baik kepada manusia tidak-lah sia-sia. Yap, ini lagi-lagi post pendek gue tentang opini gue yang bisa gue share, semoga bermanfaat untuk yang membaca. J

Minggu, 06 Oktober 2013

Ikhlas

Ngadepin orang-orang ber-IQ jongkok bikin gue jadi bad mood, lagi males becanda, tapi gue pingin nulis, jadi terbentuklah post ini. Simak ya:
Kalau gue tanya apa definisi dari ikhlas apa yang ada di benak kalian?


“Memberi tanpa meminta timbal balik.”
“Merelakan sesuatu dengan lapang dada.”
“Melakukan tanpa niat apapun.”
“Musholla depan rumah gue, Al-ikhlas.”


Oke, ngga bisa di sebutin satu-satu. Yang jelas, masing-masing orang punya definisi sendiri tentang “Ikhlas”. Nah, menurut gue sendiri ikhlas itu Cuma satu kata. “Melupakan”. Yup, apa yang di maksud melupakan? Ini yang gue maksud Ikhlas dengan cara melupakan:


1.      Memberi dengan ikhlas.
Memberi itu adalah mengasih sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Selain memberi tanpa meminta timbal balik, coba memberi dan melupakan. Memberi yang di lakukan dengan lupa akan membuat kita ngga mikirin lagi dan otomatis menjadi ikhlas.



2.      Berbuat yang ikhlas.
Kalau ditanya siapa yang berjuang dengan ikhlas di dunia ini, jawabannya adalah orang tua kita. Iya, mereka tak pernah mengingat apa yang mereka berikan ke kita. Mereka berjuang nge-lahirin, mereka berjuang cari nafkah, mereka berjuang supaya kita jadi orang bener. Kita aja mungkin kalau beribadah belum tentu ikhlas, kita masih menginginkan sesuatu dari Tuhan.


3.      Kehilangan yang  ikhlas.

“Handphone gue ilang”
 “Kok bisa?”
 “Di ilangin temen gue. Tapi gue sudah ikhlas kok.”

 Loh? Katanya sudah ikhlas, tapi kok masih “gigit” temen lo sebagai subyek nya?
Kalau sudah ikhlas ya berarti sudah lupa kalau apa yang terjadi. Jadi, percakapan tadi untuk orang yang sudah ikhlas sebenernya adalah:


“Handphone gue ilang.”
“Kok bisa?”
“Ngga tau.”
“Kok ngga tau?”
“Karena gue udah ikhlas.”

Oke, yang tadi emang lebay.


Memaafkan secara ikhlas.
 Ikhlas yang satu ini memiliki level yang paling sulit untuk dilakuin. Memaafkan orang mungkin sudah biasa, melupakannya itu lebih luar biasa. Tapi ngga semudah itu orang bisa ngelupain dia pernah disakitin siapa. Karena apa? Karena sakit, rasa sakit membuat kita mengingat-ingat siapa orang yang nyakitin kita, karena rasa sakit terus nyelimutin kita, dan butuh waktu yang lama untuk sembuh. Tapi coba dibalik, misalnya elo pernah di sakitin pacar lo, kalau lo bisa ngelupain kenapa elo terluka, berarti lo sudah sembuh. Dan pasti memaafkan doi dengan ikhlas.


Coba diterapin ke kebiasaan sehari-hari, susah emang, tapi hidup lebih fun kalau dilakoni dengan menerapkan ikhlas. Kok bisa? Karena gue sudah ngalamin.


Yup! Sampai di sini dulu post gue, seperti biasa, gue ngga ada maksud menggurui, ngga ada maksud menyindir, gue Cuma berbagi apa yang pernah gue alamin. Thank you udah nyimak ya...

Senin, 23 September 2013

THE NATION OF MINE!: Sebuah opini yang tidak menang lomba


Ngga lama, gue iseng ikut Jakarta Post project, well.. namanya iseng, gue juga ngga ngarep menang. Tapi gue dapet sertifikat, mungkin ini sebagai hadiah 'ngetik'. Dan karena beberapa orang penasaran dengan tulisan gue yang ngga menang, langsung aja kali ya gue post, ngga pake gue edit dan gue benerin, cekidot:



Not like most children, my parents always teach me to loving everythings that i have. Everything, including my country, Indonesia.
The most beautiful nation, rich of artistic, rich of culture, full of island from Sabang untill Merauke. That’s Indonesia, where race, religion, and clan can peaceful living together.
Untill now, I very love Indonesia, love the food of Indonesia, music Indonesia, and Indonesia culture.

But sometimes, Indonesian people underestimate with their own country. They’re like to showing if they don’t love Indonesia. I want to express about my opinion about Indonesian who dont love with their own country. Or you’re the one of them?

For examples, Indonesian people still like to wear suit and tie than wear batik, whereas batik is original art from Indonesia. I know wear batik is small things, but this is how you can show if you love Indonesia.

Not long ago, football club from europe came to Indonesia, but I still saw Indonesian people who wear rival’s jersey where Indonesia needs the scream like “IN.. DO.. NE.. SIA!”, but what? They’re even scream “GOAL!” when rival club scored. Pathetic? Yes. I know if their skill is far from Indonesian player, but this is our country! We must support! If you never scream when Indonesia lose, then you don’t scream when Indonesia win.

Now, so many place that nuanced western, so many people spent their time and consumed western food. Where Indonesia food need to be promote. Some Indonesian act like they’re western. Actually we’re not anti-western, we just need to filtering good or bad things from western. And western people is not always bad, we can look their discipline, their eticute, and their daily lifestyle.

About music, Indonesia had so many music genre. For example, dangdut music. So many Indonesian people said “This is a freak music.”, whereas dangdut its real Indonesia music genre. It means they’re dont love Indonesia. We can enjoying  western music, but dont forget our original music. Loving Indonesia music its one of many way to make Indonesia better.

Korean trend now is famous among Indonesian teens, from their style wearing leggings, clothes, and many more. Some people too nervous if they’re not up to date about trend. What if everyone buy local products? I swear Indonesia will be better. One of a thousand ways for make Indonesia better is buy local product.

Thats my opinion about Indonesian people who can’t loving their own country. Pathetic, they’re born in Indonesia, and they dont respect their country.

I was born here, I grow up here. I’m not the person who can change Indonesia alone. I started from the little things, i used local products, and love it. I want Indonesia had something that can be proud, I want every people in other country use Indonesia product.

And everything start from loving everything that we have, including love our own country. They can said Indonesia is small country, they can leave Indonesia. They can claim Indonesia culture. But one that never ever they really know. Indonesia is a great country, I proud to be Indonesian.
I love Indonesia.




Gimana? Emang sih, masih belepotan dengan grammar, tapi ini dari otak gue sendiri. Oke, sekian dulu post gue, sampai bertemu di postingan gue selanjutnya! :p

Sabtu, 21 September 2013

#PeopleAroundUs Seorang lulusan SD yang ingin menjadi dokter

Iri aku melihat dokter.
Aku ingin sesekali melihat diriku menjadi seorang dokter.
Andai saja orang tuaku memiliki biaya lebih ketika aku kecil,
mungkin aku sudah berada di ruang pemeriksaan pasien.

Tapi dunia tak mengizinkanku mengambil profesi itu.
Tapi juga aku tak pernah mau kalah melawan dunia.
Jika dokter bisa mengobati orang sakit.
Aku bisa mencegah orang sakit.

Sedikit mempelajari ilmu sains waktu SD.
Nyamuk bisa membawa berbagai macam penyakit dan tinggal di tempat yang lembab.
Aku? Aku bisa memusnahkan tempat yang lembab dengan memungut limbah.
Profesi pemungut limbah aku kira sama dengan dokter, hanya lebih sedikit pendapatannya.




Aku tak pernah lelah mejadi seorang pemungut limbah.
Semangatku mencari nafkah adalah senjataku untuk bertahan hidup.
Kaleng dan botol plastik bekas yang masih utuh adalah butiran emas yang harus aku kumpulkan.
Melihat keluargaku kenyang adalah bagian termanis di hidupku.

Nampak hari sudah kehabisan tenaga.
Tapi aku belum selesai berburu ‘emas’ku.
Mentari yang ingin terlelap mencoba menyudahi perjuanganku.
Rasanya dua puluh empat jam tidak cukup untuk menghabiskan tenagaku.

Segera aku ke tempat penampung dan menukar emasku dengan rupiah sebelum gelap.
Dalam senja aku mendapatkan rupiah yang cukup untuk biaya makan hari ini.
Dengan cepat aku membeli segenggam beras.
Dan sejenak menikmati kopi di kedai dekat rumah.

Kemana aku selanjutnya?
Aku harus pulang melihat keluargaku makan dengan lahap malam ini.
Dan tidak lupa bersyukur kepadaNya.
Ternyata Dia masih mengizinkanku dan keluargaku tersenyum hari ini.