Nyangka nggak, kalau gue yang
mirip-mirip Adam Levine gini nge-fans sama JKT48? Iya, gue suka sama segerumbulan
dedek-dedek kecil yang demen joget-joget ini. Gue sih, bukan fans fanatik yang
nge-belain bayar demi bisa nyolek tangannya dedek-dedek ini. Atau bahasa
kerennya handshake.
Ngomong soal ngefans, rasanya gue
pengen bahas soal arti kata “ngefans”. Nggak banyak cing-cong, langsung aja ya:
1. Nge-fans kebiasaan.
Nge-fans yang satu ini adalah cara kita menyukai cara
atau keputusan seseorang. Misalnya gue ngefans sama Bruno Mars, karena doi
berhasil membuat cewe-cewe leleh dengan lagu yang dibuatnya. Cara gue nunjukin
kalau gue ngefans? Gue coba nulis di twitter gue, kata-kata ber-makna dalem
kaya doi dengan bahasa Inggris, ya walaupun dengan grammar yang berantakan. Bisa
loh, baca-baca twit gue di @morends. :p
2. Nge-fans karya.
Menyukai
karya seseorang gue kira adalah cara ngefans yang paling normal. Gue suka
lagu-lagu Coldplay, gue suka koreografi JKT48, gue suka cara bermain AC.Milan
yang sudah menghasilkan banyak piala. Yang gue suka hasil karya mereka dan cara
mereka membuat hasil karya itu. Karena semua orang belum tentu bisa berkarya
seperti mereka.
3.
Nge-fans berat.
Nah, kalau
ini, ngefans dengan cara yang “mahal”. Misalnya kalau ada Maroon5 dateng ke
Indonesia, rela dateng ke konsernya, koleksi albumnya, sampai beli lagunya di
iTunes (tentunya pakai duit sendiri). Ngefans ini nggak sekedar ngefans, tapi
juga ngerti detail dari idolnya tersebut.
4.
Nge-fans bodoh.
Beda dengan
arti nge-fans yang diatas. Fans bodoh adalah fans yang marah kalau idolnya di
jelekin sama orang lain. Kalau emang ngaku fans, nggak peduli kata orang apa
tentang idonya dia. Temen gue ada loh yang berantem Cuma gara-gara ejek-ejek-an
idol. Temen gue suka Barca, temen gue yang satunya suka Real Madrid. Mereka sebelumnya
temen, terus gara-gara satu pertandingan Madrid-Barca, mereka musuhan... sampai
sekarang. Bodoh bukan?
5.
Nge-fans fanatik.
Hampir sama
dengan nge-fans bodoh. Nge-fans yang satu ini lebih menganggap idolnya seperti yang
paling segalanya. Ini juga bisa dibilang ngefans yang “mahal”. Contoh, gue
pernah tau orang yang nge-fans sama JKT48, dia sering lihat teater juga. Dan dia
bayar demi bisa “nyolek” tangan member JKT48. Oke lah kalau sekali-duakali. Ini
setiap hari. Buat apa? Buat nunjukin kalau dia nge-fans. Tapi ya itu urusan dia
sih, selama dia pakai duit dia sendiri.
Memang, nge-fans itu nggak salah.
Tapi kalau berlebihan itu hanya membuat membuat orang terlihat bodoh.
Gue rasa cukup untuk pembahasan
arti kata nge-fans. Maaf nih ya kalau ada yang kesindir, ini kan pendapat gue. Kurang
lebihnya mohon maaf. See u!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar