Rabu, 11 September 2013

#PeopleAroundUs OJEK PAYUNG YANG KEHILANGAN HUJAN


Entah kata apa yang ada di benak masing-masing orang ketika melihat gambaran diatas.
Foto itu saya ambil sekitar seminggu yang lalu, tepat hujan datang ke Surabaya, iya hujan yang sangat sedikit itu menentukan rezeki beribu orang.
Yang aku dengar dari percakapan pada saat itu adalah:

“Payung, mbak?”
“Berapa dik?”
“Seikhlasnya.”
“Hmm.. Nggak usah deh, deket kok.

Disaat orang mengeluh dengan gaji mereka, masih ada orang yang mencari uang dengan meminta upah ‘seikhlasnya’ dan rela ber-basah-basah yang beresiko terkena penyakit. Dan masih ada orang yang menolaknya.

Saya adalah orang yang tak pernah tega melihat saudara sehidup yang sulit hanya untuk mencari sesuap nasi.
Saya coba mendekatinya, saya beri rupiah yang sekiranya cukup untuk membeli nasi bungkus untuk dia makan hari ini. Lalu langsung lari ke tempat parkir dimana saya me-markir kendaraan tanpa meminta jasa-nya. Saya adalah pelanggan pertama dan terakhir dia karena hujan tidak berhendak setia mengguyur tanah, dan ia pun pulang dengan membawa gaji dari saya.

Sambil menyetir dijalan, ego saya rasanya ditampar oleh Tuhan dengan mengenang  kejadian barusan, dan berpikir mengapa selama ini saya selalu mengeluh. Sambil menunggu macet, saya melihat lampu kota yang mulai menyala, melihat jalanan basah bekas hujan, dan berkata dalam hati...

Tuhan, aku suka caramu bercanda kepadaku.
Engkau buat aku mengeluh menjalani hidup ini.
Lalu engkau membuatku bersyukur dengan membuat adegan kecil tadi tepat di depan mataku.
Terimakasih, Tuhan.

4 komentar: