Di post sebelumnya padahal sudah janji ya, udah jarang ngeblog lagi. Tapi gimana lagi, i just cant
stop writing. Mungkin jarang-jarang ya, nge-blog yang agak serius, di post
kali ini mau nge-post yang sedikit serius. Jangan serius banget karena ini
bukan SBMPTN. Beklah, selamat menyimak:
Aku hanya berekspektasi jika semua agama itu adalah
milik satu Tuhan, dan tidak perlu diantara kita menggunakan agama sebagai alat
untuk mengotak-kotakkan umatnya.
Aku juga berekspektasi jika agama itu menyuruh
seseorang beribadah untuk kebaikan sesama yang lain, bukan untuk menjanjikan
surga atau neraka.
Masih ekspektasiku, tidak peduli jika seseorang itu
Islam, Kristen, Buddha, Hindu, Konghucu, TIDAK BERAGAMA-pun, jika seseorang itu berbuat kebaikan, maka dia
adalah manusia yang mulia
Dan ekspektasiku yang terakhir, mungkin ini salah,
taat beragama tapi tidak peduli terhadap sesama dan tidak respek terhadap
sesama, itu Cuma omong kosong.
Aneh menurutku jika seseorang bertanya “Apa agamamu?”
pentingkah bertanya agama orang lain selama dia berbuat baik?
Karena pada dasarnya agama tidak hanya ritual, tetapi juga etika.
Karena pada dasarnya agama tidak hanya ritual, tetapi juga etika.
Jujur, jika saat kotbah jumat, aku selalu memilih
bermain hp jika aku mendengarkan ceramahnya yang tentang menghakimi orang lain.
Aku lebih suka jika penceramah itu menceritakan tentang sejarah nabi dan
rasul-rasul. Dari pada yang beranggapan ini itu tidak boleh. Apa-apa yang bukan
Islam itu buruk. Dan menghakimi semua yang bukan islam. Contohnya...
Orang yang tidak puasa, jika di akhirat lidahnya
akan dipotong. Bolehkah kita menakuti seseorang dengan hal yang belum kita tahu
seperti itu?
Mereka bilang, tidak boleh mengucapkan selamat hari
natal. Seriously? Aku tidak pernah menemukan itu di Al-Quran. Natal,
barang-barang diskon, libur panjang. Nikmat natal apa yang kamu dustakan? Kamu tidak
suka natal? Lalu kenapa kamu ikut libur ketika natal?
Pekerjaan yang paling haram adalah menjadi PSK,
mereka bilang. Di sisi lain seorang pekerja seks komersial, yang tidak punya apa-apa
selain anak yang dicintainya. Bekerja untuk membiayai satu-satunya harta karun,
yaitu anaknya.
Ada yang bilang, tidak bertuhan membuatmu berperilaku
seperti setan. Seorang milyarder Bill Gates, yang (katakan saja) tidak
beragama, tetapi dia memberi dana $10.000.000 kepada mereka yang kekurangan air
dan makanan di Afrika. Setan mana yang mampu menyumbang uang se-begitu banyak?
Aku pernah dengar, mencintai sesama jenis hukumnya
akan masuk neraka. Tapi ada seorang pencinta sesama (Gay), selalu mengajari
anak jalanan yang buta huruf untuk membaca tanpa mengharapkan upah dari
apa-pun.
Layakkah kita menghakimi mereka?
Menurutku itu lebih mulia dari pada orang yang
(mengaku) beragama tapi memporak-porandakan jalanan, mengebom tempat hiburan. Atau
koruptor yang memakan uang demi perutnya sendiri.
Anti-atheis? Anti-apa-apa-yang-bukan-Islam? Maka buanglah
HP, gadget, dan kendaraanmu yang saat ini kamu pakai.
Aku pernah baca buku pendidikan agama Kristen dari
temanku, isinya? Sama seperti inti dari Al-Quran, kita harus berbuat baik
kepada sesama, beribadahlah sesuai agamamu, dan masih banyak hal-hal baik
lainnya yang diajarkan. Aku pikir bukan hanya Kristen, aku yakin semua agama
pun juga diajarkan begitu.
Kita hidup bersama, mengacu pada sesama tak cukup,
kita harus bisa berbaur antar yang bukan sesama.
Misal, akhir-akhir ini banjir melanda Jakarta,
banyak yang membuka sumbangan untuk membantu sesama umat muslim. Menyumbang
demi membantu sesama umat muslim? Menyumbang demi membantu sesama manusia yang
hidup di dunia itu kesannya lebih mulia, menurutku.
Jika memang benar aku ditanya “apa agamamu?” maaf jika aku menjawab Islam ProtestanHinduAtheis.
Aku ingin beribadah layaknya Islam, cinta damai seperti Protestan, mengasihi
sesama layaknya Hindu, dan berfikir maju seperti Atheis.
Aku adalah orang yang berusaha berbuat baik, pun
pada ber-agama, tapi ibadahku masih bolong-bolong, Al-Quran belum khatam, dan
masih banyak kekuranganku.
Insp- @negativisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar