Udah 3 Tahun ini, entah berapa tulisan yang udah gue
buat, mulai itu sekedar cerpen, blog, bahkan puisi. Sebenarnya gue ngga suka
nulis, gue cuma suka baca dan suka ngedit apa yang udah gue baca. Gue selalu
nyimpen cerita gue di laptop, tapi udah ilang semua semenjak di reinstall tahun
lalu.
Iseng-iseng gue obrak-abrik foto galery, gue nemu
tugas tahun lalu pelajaran Bahasa Indonesia, membuat puisi. Gue comot puisi itu
dari draft kumpulan puisi gue. Gue juga kasih temen gue yang ngga mau nulis
puisi. Dan ini adalah gambar tugas, dan tulisan teks puisi gue, gue tulisin
biar jelas tulisannya, disimak ya... :D
Yang peratama, judulnya Sehelai Pertemuan. Tugas gue
sendiri. Tentang asmara.
Ingat
kah kamu pertemuan pertama kita?
Kala
itu, aku masih menamaimu orang asing
Kita
bertukar senyum dalam bising
Kita
bertukar pikiran dalam risau
Aku
rasa kita cocok, aku martabak, dan kamu manis
Aku
berpikir kelak kita akan menua bersama
Kelak
kita akan menggendong momongan bersama dan bercucu
Dan
engkau adalah orang asing yang ingin ku peluk sebelum mati
Tapi
kehidupan tak berjalan mulus, aku tahu itu
Aku
kira kasih sayang adalah tanpa mengenal pergi
Mungkin
kita belum cukup telanjang untuk ber-cermin
Kita
bagaikan pasangan yang saling menunggu untuk dijemput
Takdir
setiap manusia tak sejalan
Aku
lebih banyak membisu dalam rindu
Engkau
bercengkrama dengan yang lain
Dan
cerita kita bagaikan penulis yang kehabisan tinta. Habis, tak berlanjut
Yang kedua, gue bikinin buat sohib gue, tentang pahlawan.
Judulnya gue lupa. :p
Oleh
hari yang terus berlanjut, kita meneriakkan luka
Tentang
luka yang berdarah
Darah
yang ternoda di bendera bangsa
Bangsa
kita ingin mengenal sudah
Perjuangan
kita akan melahirkan sejarah
Sejarah
yang mungkin tidak dikenang
Dikenang
karena kemerdekaan
Kemerdekaan
yang tak pernah dianggap
Suatu
petang, dua corong senapan akan menjemput kita
Kita
yang saling meninggalkan nafas
Nafas
yang hilang karena sebutir peluru
Peluru
terakhir yang memberi batu nisan
Aku
hanya ingin mengukir kebebasan
Kebebasan
bangsa kita yang sudah lama kita lupakan
Kita
lupakan karena segerombolan orang
Orang-orang
barat yang tidak berperikemanusiaan
Yang ketiga, judulnya Tersenyum Ia Pada Cermin Hati,
puisi tentang Ibu. Tugas temen gue yang dibilangin sohib gue kalau doi
dibikinin puisi sama gue.
Kagum
aku dengan orang itu
Raganya
seakan tak pernah ditampar oleh dunia
Aku
hanya diutus diam dan bahagia
Disaat
dia dipacu dengan bulir terik matahari
Musuh
abadinya adalah menghidupiku
Teman
sejatinya adalah senyumku
Desah
demi desah, ia coba membesarkanku
Paras
indahnya seakan habis karenaku
Suatu
malam, dia pulang dengan wajah kusut
Harga
senyum semakin mahal katanya
Mungkin
cangkang jiwanya udah taman
Dia
hanya tersenyum pada cermin yang sudah mati
Berikutnya, puisi yang iseng-iseng gue print
sekalian, siapa tahu ada temen gue yang belum nyelesaiin tugas, dan akhirnya
jadi tugas temen gue juga. Songong kan gue~ judulnya Penyesalan Terbesar.
Tentang penghibur malam birahi pria hidung belang yang insyaf.
Seolah
malam ini datang tanpa menyapa
Mungkin
waktu terlalu cepat bagiku
Seolah
tubuh ini mati rasa tak merasakan angin
Mungkin
sang bayu enggan menatapku
Aku
selalu pulang dengan membawa tubuh yang tak bisa dikendalikan
Yang
aku tahu hidup itu hanya sekedar melayang dan menghilang
Teriak
panjang jiwaku ingin menyudahi perbuatan ini
Aku
ingin melawan iblis yang ada di dalam otakku ini
Aku
adalah anjing yang menkhianati tuanku
Badanku
anjing, tuanku adalah kesombongan
Aku
bejat, aku anjing
Itulah
diriku sebelum mengenal iman dan Tuhan
Bersama
dia, aku tak pernah merasakan sendiri
Ayat-ayat
suci seakan berbisik kepadaku
Setelah
menemukan dia aku bukanlah lagi anjing
Aku
adalah seorang budak, budah dari segala kebaikan dan kasih sayang
YANG TERAKHER NEEH~
gue buatin khusus buat mantan calon gebetan gue, buat gadis yang gue
sukai selama setahun lebih, gue buatin khusus. Judulnya Sepotong Senja Di Kota
Tua, tentang keindahan, sama indahnya kaya pas gue masih suka yang punya tugas
ini.
Dari
keramaian, aku membuat hening
Dalam
terang, aku membuat rapuh
Oleh
indah, aku membuat nyata
Dengan
hari, aku membuat dunia
Aku
suka menikmati hal kecil di sekitarku
Mengikuti
alunan ketika malam larut
Orang
bilang itu adalah sepotong senja
Aku
bilang itu adalah puisi Tuhan
Puisi
yang aku nikmati di atas rumah
Rumah
kecil di kota tua
Aku
suka puisi Tuhan yang tak ber-aksara
Jingganya
selalu menggambarkan semua tentangku
Yup itu semua beberapa kumpulan puisi-puisi gue,
ngga bagus sih, tapi lumayan lah. Feel free buat di-copas untuk tugas, ya.
Akhir kata, see you next post!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar