Kamis, 16 Oktober 2014

Apa Kefanatikan Terbesarmu?

Baiklah, ini post hanya untuk memenuhi pos bulanan di blog gue, gue nulis post ini juga sambil ngantuk-ngantuk sambil lihat acara malem Netflix yang muka pemeran filmnya mirip-mirip film bokep.

Seminggu lalu gue merasa bersalah karena udah hampir berantem sama temen gue, sebut saja namanya Dede, yang-fanatik-abis-sama-klub-sepak-bola. Okay, gue ngga mau nyebut nama klub itu, tapi klub asal kota Manchester yang pakai jersey merah itu adalah klub yang musim transfer kemarin sudah datengin pemain hebat sampai menghabiskan ratusan juta. Euro.

Untuk mereka yang mengerti sepak bola, tentu bisa membayangkan bagaimana kombinasi Radamel Falcao, Angel Di Maria, Juan Mata Garcia dan Robin van Persie jika di atas lapangan dan di arsiteki mantan pelatih Belanda, Louis van Gaal. Tapi ya, namanya sepak bola, mereka cuma bisa kalah di kandang lawan.

Entah setan apa yang merasuki Dede, tanpa pernah dapet jatah nasi bungkus kalau tim tersebut menang, dia cepet-cepet nge-BBM gue pas gue ngetwit “Gimana mau menang, yang dimainin MU duit semua.” Yang sudah gue hapus. Dia maki-maki klub kesayangan gue, AC Milan, dengan huruf besar semua, yang diimbuhi tanda seru yang banyak di depannya, sampai memaki gue dengan kata-kata yang kotor, contohnya: “KUMAN!” ” BAKTERI!”


Dede hampir tiap tahun ngoleksi jersey sepak bola dari klub kesayangannya tersebut. Tentunya jersey yang harganya cuma tiga puluh lima ribu. Lalu, bagaimana dengan kita sendiri? Apa obsesi dan kefanatikan kita?

Ada kata fana di fanatik, fana yang artinya tidak nyata, berimbuhan tik, digabungkan menjadi fanatik, yang artinya tergila-gila dengan suatu hal walaupun hal itu tidak ada.

Suatu pagi, seorang teman, gue tanyain, apa kefanatikan terbesar lo?  Dia mempunyai kefanatikan yang semua lelaki bisa melakukannya, masturbasi, atau bahasa kasarnya coli. Sambil melihat Sora Aoi yang tertidur tanpa sehelai benang pun. Nikmat katanya, walaupun Sora Aoi itu tidak nyata, jadi benar, fanatik adalah mengagumi apa yang tidak nyata.

Fans JKT48, WOTA selalu fanatik dengan idol mereka masing-masing, mereka siap perang sipil jika JKT48 disebut girlband. Memakai tutup mulut dan topi miring, photobook yang dibawa kemana-mana ketika dia bepergian. Alay? Silahkan saja kalian menilai jika kefanatikannya menurutmu aneh. Suatu hari orang lain juga akan menyebutmu Alay karena kefanatikanmu yang suka menghakimi orang lain.

Path gue, penuh dengan orang-orang yang suka pamer. Bukankah Path kalian juga begitu, kisanak?  Kira-kira apa kefanatikan mereka? Mungkin mereka terlalu fanatik terlihat kaya, salahkah? Tidak, karena mereka tidak merugikan orang lain.

Gue pun punya kefanatikan gue sendiri, gue begitu fanatik dengan lihat film di laptop sambil tidur di kasur.


Jadi, apa kefanatikan terbesarmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar