Minggu, 06 Oktober 2013

Ikhlas

Ngadepin orang-orang ber-IQ jongkok bikin gue jadi bad mood, lagi males becanda, tapi gue pingin nulis, jadi terbentuklah post ini. Simak ya:
Kalau gue tanya apa definisi dari ikhlas apa yang ada di benak kalian?


“Memberi tanpa meminta timbal balik.”
“Merelakan sesuatu dengan lapang dada.”
“Melakukan tanpa niat apapun.”
“Musholla depan rumah gue, Al-ikhlas.”


Oke, ngga bisa di sebutin satu-satu. Yang jelas, masing-masing orang punya definisi sendiri tentang “Ikhlas”. Nah, menurut gue sendiri ikhlas itu Cuma satu kata. “Melupakan”. Yup, apa yang di maksud melupakan? Ini yang gue maksud Ikhlas dengan cara melupakan:


1.      Memberi dengan ikhlas.
Memberi itu adalah mengasih sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Selain memberi tanpa meminta timbal balik, coba memberi dan melupakan. Memberi yang di lakukan dengan lupa akan membuat kita ngga mikirin lagi dan otomatis menjadi ikhlas.



2.      Berbuat yang ikhlas.
Kalau ditanya siapa yang berjuang dengan ikhlas di dunia ini, jawabannya adalah orang tua kita. Iya, mereka tak pernah mengingat apa yang mereka berikan ke kita. Mereka berjuang nge-lahirin, mereka berjuang cari nafkah, mereka berjuang supaya kita jadi orang bener. Kita aja mungkin kalau beribadah belum tentu ikhlas, kita masih menginginkan sesuatu dari Tuhan.


3.      Kehilangan yang  ikhlas.

“Handphone gue ilang”
 “Kok bisa?”
 “Di ilangin temen gue. Tapi gue sudah ikhlas kok.”

 Loh? Katanya sudah ikhlas, tapi kok masih “gigit” temen lo sebagai subyek nya?
Kalau sudah ikhlas ya berarti sudah lupa kalau apa yang terjadi. Jadi, percakapan tadi untuk orang yang sudah ikhlas sebenernya adalah:


“Handphone gue ilang.”
“Kok bisa?”
“Ngga tau.”
“Kok ngga tau?”
“Karena gue udah ikhlas.”

Oke, yang tadi emang lebay.


Memaafkan secara ikhlas.
 Ikhlas yang satu ini memiliki level yang paling sulit untuk dilakuin. Memaafkan orang mungkin sudah biasa, melupakannya itu lebih luar biasa. Tapi ngga semudah itu orang bisa ngelupain dia pernah disakitin siapa. Karena apa? Karena sakit, rasa sakit membuat kita mengingat-ingat siapa orang yang nyakitin kita, karena rasa sakit terus nyelimutin kita, dan butuh waktu yang lama untuk sembuh. Tapi coba dibalik, misalnya elo pernah di sakitin pacar lo, kalau lo bisa ngelupain kenapa elo terluka, berarti lo sudah sembuh. Dan pasti memaafkan doi dengan ikhlas.


Coba diterapin ke kebiasaan sehari-hari, susah emang, tapi hidup lebih fun kalau dilakoni dengan menerapkan ikhlas. Kok bisa? Karena gue sudah ngalamin.


Yup! Sampai di sini dulu post gue, seperti biasa, gue ngga ada maksud menggurui, ngga ada maksud menyindir, gue Cuma berbagi apa yang pernah gue alamin. Thank you udah nyimak ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar