Ngadepin orang-orang ber-IQ jongkok bikin gue jadi
bad mood, lagi males becanda, tapi gue pingin nulis, jadi terbentuklah post
ini. Simak ya:
Kalau gue tanya apa definisi dari ikhlas apa yang
ada di benak kalian?
“Memberi
tanpa meminta timbal balik.”
“Merelakan
sesuatu dengan lapang dada.”
“Melakukan
tanpa niat apapun.”
“Musholla
depan rumah gue, Al-ikhlas.”
Oke, ngga bisa di sebutin satu-satu. Yang jelas,
masing-masing orang punya definisi sendiri tentang “Ikhlas”. Nah, menurut gue
sendiri ikhlas itu Cuma satu kata. “Melupakan”. Yup, apa yang di
maksud melupakan? Ini yang gue maksud Ikhlas dengan cara melupakan:
1.
Memberi
dengan ikhlas.
Memberi itu adalah mengasih sesuatu
yang dibutuhkan orang lain. Selain memberi tanpa meminta timbal balik, coba
memberi dan melupakan. Memberi yang di lakukan dengan lupa akan membuat kita
ngga mikirin lagi dan otomatis menjadi ikhlas.
2.
Berbuat
yang ikhlas.
Kalau ditanya siapa yang berjuang
dengan ikhlas di dunia ini, jawabannya adalah orang tua kita. Iya, mereka tak
pernah mengingat apa yang mereka berikan ke kita. Mereka berjuang nge-lahirin,
mereka berjuang cari nafkah, mereka berjuang supaya kita jadi orang bener. Kita
aja mungkin kalau beribadah belum tentu ikhlas, kita masih menginginkan sesuatu
dari Tuhan.
3.
Kehilangan
yang ikhlas.
“Handphone
gue ilang”
“Kok bisa?”
“Di ilangin temen gue. Tapi gue sudah ikhlas
kok.”
Loh? Katanya sudah ikhlas, tapi kok
masih “gigit” temen lo sebagai subyek nya?
Kalau sudah ikhlas ya berarti sudah
lupa kalau apa yang terjadi. Jadi, percakapan tadi untuk orang yang sudah
ikhlas sebenernya adalah:
“Handphone
gue ilang.”
“Kok
bisa?”
“Ngga
tau.”
“Kok
ngga tau?”
“Karena
gue udah ikhlas.”
Oke, yang tadi emang lebay.
Memaafkan
secara ikhlas.
Ikhlas yang satu ini memiliki level
yang paling sulit untuk dilakuin. Memaafkan orang mungkin sudah biasa,
melupakannya itu lebih luar biasa. Tapi ngga semudah itu orang bisa ngelupain
dia pernah disakitin siapa. Karena apa? Karena sakit, rasa sakit membuat kita mengingat-ingat
siapa orang yang nyakitin kita, karena rasa sakit terus nyelimutin kita, dan
butuh waktu yang lama untuk sembuh. Tapi coba dibalik, misalnya elo pernah di
sakitin pacar lo, kalau lo bisa ngelupain kenapa elo terluka, berarti lo sudah
sembuh. Dan pasti memaafkan doi dengan ikhlas.
Coba diterapin ke kebiasaan sehari-hari, susah
emang, tapi hidup lebih fun kalau
dilakoni dengan menerapkan ikhlas. Kok bisa? Karena gue sudah ngalamin.
Yup! Sampai di sini dulu post gue, seperti biasa,
gue ngga ada maksud menggurui, ngga ada maksud menyindir, gue Cuma berbagi apa
yang pernah gue alamin. Thank you udah nyimak ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar